22 Maret 2025 - 21:12
Source: Parstoday
Serangan Rudal Yaman Ketiga Hantam Bandara Ben Gurion; Jenderal AS Akui Rakyat Yaman Tahu Cara Mempertahankan Diri

Angkatan bersenjata Yaman menargetkan Bandara Ben Gurion Israel dengan rudal balistik.

Menurut Pars Today; Brigadir Jenderal Yahya Saree dalam sebuah pernyataan pada Sabtu pagi mengatakan bahwa angkatan bersenjata negara itu menargetkan Bandara Ben Gurion di wilayah Jaffa dengan rudal Palestine 2. Operasi yang dilancarkan sebagai bagian dari upaya membantu rakyat tertindas Palestina, yang merupakan serangan rudal ketiga terhadap Bandara Ben Gurion dalam 48 jam terakhir, yang berhasil dilaksanakan.

Yahya Saree memperingatkan semua maskapai penerbangan bahwa Bandara Ben Gurion tidak lagi aman untuk transportasi udara dan situasi ini akan terus berlanjut.

Juru bicara angkatan bersenjata Yaman juga mengumumkan bahwa Angkatan Udara Yaman akan kembali melancarkan operasi pesawat tak berawak terhadap kapal perang Amerika USS Harry Truman.

Unit pesawat tak berawak angkatan bersenjata Yaman menargetkan kapal induk USS Harry Truman dengan beberapa pesawat tak berawak selama enam hari berturut-turut sebagai respons atas agresi AS terhadap Yaman.

Menyusul agresi terbaru rezim Israel terhadap Gaza pada hari Selasa pekan ini, angkatan bersenjata Yaman kembali melanjutkan serangan mereka di wilayah pendudukan untuk mendukung Palestina sekaligus tanggapan terhadap agresi AS terhadap Yaman.

Beberapa ledakan terdengar di wilayah pendudukan akibat serangan rudal dari Yaman.

Menurut sumber-sumber Zionis, setelah serangan rudal Yaman, sirene alarm berbunyi di semua bagian tengah, Quds, dan pemukiman Zionis di Tepi Barat.

Bandara Ben Gurion di Tel Aviv telah ditutup, ribuan pemukim Israel telah melarikan diri ke bunker persembunyian.

Komando Front Dalam Negeri Israel juga mengumumkan,"Inspeksi telah dimulai untuk menemukan lokasi dampak rudal."

Radio Israel juga mengakui bahwa sistem pertahanan tentara juga diaktifkan untuk berpotensi mencegat rudal yang ditembakkan.

Sementara itu, Amerika Serikat dan Inggris, yang mendukung rezim Zionis, melancarkan serangan udara terhadap Yaman pada tanggal 15 Maret 2025, yang menargetkan wilayah pemukiman dan pusat-pusat sipil di negara tersebut.

Pesawat tempur Amerika mengebom distrik Saqin di provinsi Saada bagian barat.

Belum ada laporan kerusakan atau kemungkinan korban jiwa akibat agresi ini. Pesawat tempur AS mengebom provinsi Hudayda di Yaman barat pada Kamis malam.

Jenderal Amerika mengakui kemampuan militer Yaman

Dalam konteks ini, Jenderal bintang 4 Amerika Serikat, Joseph Votel mengakui kelemahan dan ketidakberdayaan militer AS dalam menghadapi tentara Yaman, dengan mengatakan,"Yaman memiliki banyak sumber daya, dan hanya menargetkan kekuatan militer mereka saja tidaklah cukup."

Jenderal Amerika itu menambahkan bahwa orang Yaman memperoleh kemampuan hebat dalam perang dengan Arab Saudi dan belajar cara menjaga sumber daya dan aset mereka.(PH)

342/

Your Comment

You are replying to: .
captcha